Sistem
Informasi Psikologi
ANALISIS JURNAL
Aplikasi Tes
Kepribadian
Untuk Penempatan Karyawan Menggunakan
Metode MBTI (Mayers
Briggs TypeIndicator) berbasis Web
Di Susun Oleh :
Nama : Picka Aprilianti Agus(16513855)
Septiana wati ((18513388)
4PA11
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2017
Paper
Sistem Informasi Psikologi
Judul jurnal : Aplikasi Tes Kepribadian Untuk
Penempatan Karyawan Menggunakan Metode
MBTI (Mayers Briggs TypeIndicator) berbasis Web Studi kasus : PT. Winata Putra
Mandiri.
Penulis : Fiftin Noviyanto, Mely
Amaliyah.
Tahun/Vol/No : 2012-10-1.
Analisis Paper
Rangkuman
Penggunaan system informasi pada penempatan tes
karyawan sangat membantu dalam segi waktu, tenaga dan begitu praktis dalam
mendapatkan hasil yang mampu disimpan tanpa harus kehilangan dokumen. Namun
harus dikaji kembali untuk pengenalan penggunaan aplikasi tersebut dan karena
system teknologi jadi keakuratan dalam tes tersebut masih dipertanyakan, karena
terdapat banyak aplikasi tes MBTI yang saat ini dapat diakses secara Gratis/
Free.
a. Kelebihan
1. Memudahkan
waktu tempuh serta dapat mengintegrasikan hasil tes dari kantor pusat dan
kantor cabang.
2. Mempersingkat
waktu pemorosesan.
3. Hasil
data dapat disimpan berupa softcopy,karena
perusahaan yang bergerak dibidang kontruksi bangunan dan dilakukan secara
priodik maka hasil softcopy lebih
memudahkan disbanding hardcopy.
4. Tes
dilakukan lebih praktis didukung oleh teknologi internet.
b. Kekurangan
1. Harus
mengajari para pegawai yang belum pernah menggunakan teknologi seperti computer
dan internet.
2. Sewaktu-waktu
jaringan internet bisa saja bermasalah dan bisa saja terjadi error pada system.
c. Identifikasi Masalah
Bagi
suatu perusahaan penempatan karyawan pada posisi yang tepat merupakan suatu hal
utama karena erat hubungannya dengan kinerja karyawan dalam memberikan manfaat
yang besar bagi perusahaan. Permasalahan yang dihadapi saat penempatan karyawan
adalah lamanya waktu seleksi dengan menggunakan tes psikologi. Dalam
menggunakan tes paling tidak mempertimbangkan 3 hal yaitu kemampuan umum,
kepribadian dan pola kerja. Penilaian yang dilakukan dan menuliskan laporan
secara manual yaitu dengan memeriksa lembar jawaban pesertu tes satu per satu
akan sangat memakan waktu. Peruhaan akan membuat cara test dengan menggunakan
sistem dalam melaksanakan prosuder tes, yaitu Aplikasi Tes Kepribadian Untuk
Penempatan Karyawan Menggunakan Metode
MBTI (Mayers Briggs TypeIndicator) berbasis Web.
Menurut
Gomes, penempatan karyawan merupakan sarah satu fungsi terpenting dalam
Manajemen Sumber Daya Manusia, tepat tidaknya seseorang ditempatkan pada suatu
posisi tertentu tergantung pada posisi penempatan ini (Gomes. E. Faustino,
2000). Penempatan karyawan yang tepat sesuai dengan harapan, bakat dan
Kepribadian karyawan, akan mampu meningkatkan motivasi, produktifitas dan
kepuasan kerja.
d.
Analisis
Masalah
Dalam
penyeleksian kerja biasanya permasalahan yang dihadapi terjadi saat penempatan
karyawan, yaitu lamanya waktu seleksi dengan menggunakan tes psikologi. Dalam
menggunakan tes paling tidak mempertimbangkan 3 hal yaitu kemampuan umum,
kepribadian dan pola kerja. Biasanya ada beberapa alat tes yang digunakan
berupa tes IST (Intelegence Standart Test) mengukur kemampuan umum, tes
MBTI(Myers Briggs Type Indicator) untuk mengukur tes kepribadian
dan tes kraepelin untuk mengukur pola kerja seseorang. Tes menggunakan
IST memerlukan waktu normal 60 menit sedangkan MBTI 20 menit dan kraepelin 12,5
menit. Jumlah waktu yang dibutuhkan dari tes yang dilakukan adalah 92,5 menit,
jika ditambah waktu untuk istirahat dan proses pembagian alat tes dibutuhkan
waktu sekitar 2 jam hanya untuk pengerjaannya saja selain itu psikolog harus
membagi shift untuk pengerjaannya. Hal tersebut ternyata memang mempersuli
serta menyita waktu psikolog yang selain hal tersebut psikolog juga harus
melakukan interpretasi.
Dalam
menggunakan sistem metode tes MBTI berbasis web, tes yang dilakukan secara
terintegrasi lewat media internet adalah tes kepribadian karena tes kepribadian
akan dilakukan oleh setiap karyawan dengan porsi yang sama, sedangkan tes
pengetahuan dilakukan berdasarkan bidang ilmu penunjang dari karyawan tersebut.
Dengan tes kepribadian dilakukan pada sistem yang sama maka akan mempersingkat
waktu dalam pemrosesan hasil tes karena proses perhitungan dilakukan oleh
sistem. Penentuan jalannya sistem dan hasil yang diperoleh sistem tetap yang
menentukan adalah seorang psikolog. Selain dapat mempersingkat waktu
pemrosesan, karena tes kepribadian yang dilakukan semua karyawan sama hal
tersebut juga dapat mempermudah dan mempersingkat waktu psikolog dalam melakukan pengetesan. Penggunakan
sistem yang dapat melakukan, memproses dan mencetak hasil tes kepribadian
dengan cepat dan akurat sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditentukan
sebelumnya dan sesuai dengan kaidah psikologi.
e.
Analisis
Kebutuhan Data Fungsional dan Data Non Fungsional
Pada
kasus ini perusahaan membutuhkan alat tes yang fleksibel dan efisien dalam
melakukan tes masuk didunia kerja. Untuk mengatasi hal itu akhirnya perusahaan
menggunakan tes MBTI.
·
Data Fungsional
Didapatkan data penggunaan waktu pada alat tes
manual yang digunakan pada setiap perusahaan dalam pengrekrutan kariawan
sebagai berikut. Tes menggunakan IST memerlukan waktu normal 60 menit sedangkan
MBTI 20 menit dan kraepelin 12,5 menit. Jumlah waktu yang dibutuhkan dari tes
yang dilakukan adalah 92,5 menit, jika ditambah waktu untuk istirahat dan
proses pembagian alat tes dibutuhkan waktu sekitar 2 jam hanya untuk
pengerjaannya saja selain itu psikolog harus membagi shift untuk pengerjaannya.
·
Data Non Fungsional
Data yang didapatkan ialah seperti data secara umum
mengenai karyawan tsb. Namun pada kali ini penggunaan MBTI dipertanyakan
validitasnya dan rekiabilitasnya, karena sudah banyaknya versi yang bermunculan
dengan design yang berbeda serta mudah diakses oleh setiap orang yang menggunakan
internet sehingga untuk MBTI dirasa masih harus dipertanyakan lagi dalam
penggunaanya atau dapat ditunjang menggunakan alat tes lain.
f.
Struktur
Navigasi
Pada
sistem ini MBTI dapat didampingi oleh tes EPPS yang memiliki tingkat skoring
yang cukup mudah dengan sistem computer dengan
Skoring
tes EPPS secara manual adalah sebagai berikut :
A. Buatlah garis lurus dengan warna merah dari nomor-nomor :
A. Buatlah garis lurus dengan warna merah dari nomor-nomor :
- No. 1 sampai dengan no. 25,
melalui 7, 13, 19.
- No. 101 sampai dengan no. 125,
melalui 107, 113, 119.
- No. 210 sampai denmgan no. 225,
melalui 207, 213, 219.
Nomor-nomor yang terkena garis merah, tidak diperhitungkan dalam menjumlah untuk mendapat skor kepribadian.
B. Buatlah pula garis lurus dengan warna biru dari nomor-nomor :
·
No 26
·
No.
51 sampai dengan no. 75 melalui 57, 63, 69.
·
No.
151 sampai dengan no. 175 melalui 157, 163, 169
·
Dihitung jumlah huruf A yang dilingkari pada
baris pertama dan seterusnya dari kiri-ke kanan. Jumlah yang diperoleh tersebut
ditulis dibawah kolom r.
·
Dihitung jumlah huruf B yang dilingkari pada
kolom pertama dan seterusnya dari atas ke bawah. Jumlah yang diperoleh tersebut
dituliskan dibawah kolom c.
·
Setelah dihitung semuanya, akan diperoleh jumlah
skor pada kolom r dan kolom c yang berdampingan dijumlahkan dan hasilnya
dituliskan pada kolom s.
·
Angka tertinggi pada kolom s adalah 28, dan
jumlah ini adalah skor keseluruhan dari personality variable. Untuk mengetahui
apakah jumlah itu benar, dapat dilihat dari jumlah keseluruhan kolom s yang
harus dicapai tepat 210. Kalau ternyata jumlahnya lebih atau kurang, maka hal
ini mungkin ada kesalahan menghitung skor A atau skor B. Oleh karena itu,
penghitungan harus diulangi kembali hingga jumlahnya menjadi 210.
·
Untuk melihat konsistensi (con) jawaban subyek,
bandingkan jawaban-jawaban yang dilingkari pada nomor-nomor:
- 1
vs
151,
26 vs
101,
51 vs 201
- 7
vs
157,
32 vs 107,
57 vs 207
- 13
vs 163,
38 vs
113,
63 vs 213
- 19
vs
169,
44 vs
119,
69 vs 219
- 25
vs
175,
50 vs
125,
75 vs 225
Nomor-nomor tersebut dilalui oleh garis-garis lurus yang berwarna merah atau berwarna biru. Bila ada kesalahan antara kedua jawaban (berbeda). Berilah tanda pada kotak yang tersedia dibagian paling bawah dari kertas jawaban. Seluruh tanda dijumlahkan dan hasilnya dituliskan pada tempat “con”.
·
Jumlah tertinggi adalah 15, sedangkan konsistensi dibawah 9 adalah
meragukan dan tidak perlu di interpretasi.
·
Untuk menentukan percentile dari raw score sesuai tabel percentile
yang telah disusun sebelumnya (norma standar). Dan raw score yang tertera
dituliskan dibawah kolom ss, profil variabel yang tergambarkan adalah
kesimpulan tentang diri subjek, terutama kecenderungan-kecenderungan yang
dimilikinya itu diatas mean (+) dan berada dibawah mean (-). Bila berada
diantara atau tepat pada mean, kecenderungan-kecenderungan tersebut menunjukan
hal yang wajar.
g.
Interface
Pada skoring ini dapat
dikembangkan menjadi sebuah palikasi dengan sistem penskoringan seperti diatas
jadi subjek nantinya hanya tinggal menjawab dengan memilih satu obtion dari 2 obtion
yang disediakan hanya untuk mempermudah dan membantu sistem kerja MBTI yang
saat ini dipertanyakan validitas dan reliabilitasnya.
Daftar Pustaka
Blogpsikologi.blogspot.co.id/2015/10/skoring-interpretasi-dan.html.