Jumat, 30 Oktober 2015

fungsi Perencanaan dan Pengorganisasian

Hey kali ini saya akan memposting apa yang saya pelajari dan diajarkan oleh dosen saya di pertemuan kedua, saya akan merangkum dari materi psikologi  managemen  yang kali ini membahas fungsi perencanaan dan pengorganisasian yang dosen berikan kepada saya, tugas rangkuman ini saya kerjakan untuk memenuhi tugas mata kuliah softskill. Semoga bermanfaat.

1.       Seleksi dan penempatan
Seleksi dan penempatan itu  merupakan fugsi batas dari sistem-sistem calon tenaga kerja  calon tenaga kerja dinilai sejauh mana mereka memiliki ciri-ciri yang disyaratkan.
Naaah,disini ada proses seleksi dan penempatan :
yang tahap I 
pencarian calon tenaga kerja (iklan, pendekatan langsung, pengajuan langsung dari tenaga kerja)
Tahap II
 yang tahap 1 : seleksi surat lamaran
Tahap 2 : wawancara awal
Tahap 3 : ujian, psikotes, wawancara
Tahap 4 : penilaian akhir
Tahap5 : pemberitahuan dan wawancara akhir
Tahap6 : penerimaan

2.       Pelatihan dan Pengembangan
Pelatihan (training) merupakan proses pembelajaran yang melibatkan perolehan keahlian, konsep, peraturan, atau sikap untuk meningkatkan kinerja tenaga kerja,dan Pengembangan (development) diartikan sebagai penyiapan individu untuk memikul tanggung jawab yang berbeda atau yang Iebih tinggi dalam perusahaan, organisasi, lembaga atau instansi pendidikan.

3.       Tujuan dari pelatihan dan pengembangan secara umum seperti :
ü  Meningkatkan produktivitas
ü  Meningkatkan mutu
ü  Meningkatkan ketetapan dalam perencanaan SDM
ü  Meningkatkan semangat kerja
ü  Menarik dan menahan tenaga kerja
ü  Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja
ü  Menghindari keusangan
ü  Menunjang pertumbuhan pribadi

4.       Ada 5 Prinsip dan Teori Belajar 
ü  Reinforcement Theories
Teori ini menekankan bahwa orang termotivasi untuk melakukan atau menghindari perilaku karena adanya penguatan dan konsekuensi yang diberikan.
ü  Social Learning
Teori ini menekankan bahwa proses belajar diperoleh dari observasi orang lain yang kredibel dan berpengetahuan. Menurut teori ini, kemampuan atau perilaku baru diperoleh dari mengalami langsung konsekuensi dari kemampuan atau perilaku tersebut dan dari proses observasi dan melihat konsekuensinya
ü  Goal Theory
Teori ini memilik asumsi bahwa perilaku merupakan hasil dari niat (intention) dan tujuan (goals) seseorang. Dalam hal ini, pemberian tujuan yang spesifik akan menghasilkan peningkatan kinerja
ü  Need Theories
Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan dasar trainee dan komunikasikan bagaimana training yang dilakukan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
ü  Information Processing
Teori ini menekankan penekanan pada proses internal yang terjadi ketika training seperti persepsi, retensi (memori), encoding, dan retrieval.

5.       Transfer of training
 mengacu kepada apakah trainee dapat mengaplikasikan apa yang mereka dapatkan di dalam training secara efektif dan kontinu kedalam pekerjaannya.
Tujuan utama dari transfer of training adalah terjadinya Generalization dan Maintenance
Generalization, yaitu kemampuan trainee untuk mengaplikasikan hasil dari training kedalam masalah dan situasi pekerjaan yang diperoleh.
Maintenance, yaitu proses untuk melakukan secara terus-menerus kemampuan yang diperoleh dari training

6.       Evaluasi
ü  Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan program
ü  Menilai faktor yang berkontribusi terhadap proses pembelajaran dan konten pelatihan
ü  Identifikasi trainee yang mendapatkan hasil tertinggi atau terendah dari program
ü  Membantu program marketing dengan pengumpulan informasi dari partisipan
ü  Menentukan keuntungan dan kerugian finansial program
ü  Membangdingkan keuntungan dan kerugian traning vs. Nontraining
ü  Membangdingkan keuntungan dan kerugian dengan program training lain

7.       Untuk mengevaluasi program training, sebuah perusahaan harus mengidentifikasi hasil atau kriteria yang akan diperoleh dari program training. Beberapa kriteria yang perlu diperhatikan adalah:
ü  Reaction Outcomes
Yaitu persepsi trainee terhadap program. (Fasilitas, pelatih, isi program)
Metode: Survey & Interview
ü  Learning or Cognitive Outcomes
Berkaitan dengan sampai mana trainee familiar dengan prinsip, fakta, teknik, prosedur, atau proses yang ditekankan dalam program.
Metode: Test & Work samples
ü  Behavior and Skill Based Outcames
Digunakan untuk menilai tingkat kemampuan(skills) motorik atau teknis dan perilaku seperti menerima kemampuan baru(Learning), dan menggunakan kemampuan tersebut dalam pekerjaan (Skill transfer)
Metode: test, observasi, peer, konsumen, manager ratings
ü  Affective Outcomes
Berkaitan dengan sikap dan motivasi, seperti motivasi belajar, safety attitudes, dan Customer Service Orientation.
Metode: Survey, interview, focus group
ü  Result
Menentukan hasil dari program training terhadap perusahaan. Seperti, meningkatnya produksi, berkurangnya kerugian karena employee turnover, kecelakaan, peralatan, peningkatan kualitas produk atau CS.
Metode: Observasi, performance data dari catatan atau database perusahaan.
ü  Return on Investmen
            Membandingkan keuntungan moneter dengan cost yang dilakukan untuk training.
            Metode: Economic Value


Minggu, 11 Oktober 2015

CONTOH KASUS SEORANG KARYAWAN YANG RESIGN DARI PEKERJAANYA AKIBAT ATASAN YANG GALAK/OTORITER

Contoh Kasus :

       Seorang karyawan PT sebut saja R (21tahun),yang baru saja bekerja 2 bulan, R bekerja di salah satu perusahaan bekerja bagian menginput data di perusahaan Bekasi.di tempat kerjanya R bekerja sesuai dengan peraturan yang telah ditentukan,akan tetapi ketika R melakukan kesalahan pertama dalam melakukan pekerjaan, atasan marah kepada R, awalnya R menerima atasannya marah,karena R menyadari proses kesalahan awal dari pembelajaran yang ia kerjakan. Dengan berjalannya waktu sudah bekerja sampai 6 bulan R akhirnya resign, R memutuskan untuk resign karena R Sudah tidak kuat dan merasa tidak dihargai apa yang ia lakukan dalam bekerja dan atasannya yang sering memarahinya dari masalah terkecil yang di besar-besarkan dan marah-marah tidak jelas. R menganggap bahwa atasan model begini berpotensi besar bikin R tertekan batin. Atasan galak ditambah pula dengan sikapnya yang kurang menghargai pendapat bawahan dan menganggap bawahan selalu jadi pihak yang salah dalam setiap situasi.

Analisi kasus :
·         R seorang karyawan berusia 21 tahun.
·         R bekerja disalah satu PT di bekasi
·         R bekerja di bagian menginput data
·         R resign dari pekerjaan karena mempunyai atasan yang otoriter dan tidak menghargai.

Bentuk intervensi :

Perlu diketahui, atasan marah besar tentu ada sebabnya. Mari introspeksi diri dulu. Dari kejadian pertama kita dimarahi, tentunya kita bisa menebak seperti apa karakter atasan kita tersebut. Hasil kerja seperti apa yang ia sukai dan yang tidak ia sukai. Bila sudah tau, berusahalah memberikan hasil kerja terbaik yang bisa anda lakukan. Lihat juga sisi positifnya, bos model seperti ini  akan membuat kita tetap rendah hati dan menyadari bahwa kita masih harus banyak belajar untuk mencapai kesempurnaan. Nah, kalo sudah berusaha sebaik mungkin, dan atasan masih suka marah-marah tidak jelas, sangatlah wajar bila pada akhirnya kamu mengambil keputusan untuk resign, karena meski bawahan kamu juga manusia yang tidak bisa diperlakukan seenaknya.

3 MACAM PEKERJAAN DAN JOB DESCRIPTIONNYA

1.      JOB DESCRIPTION GURU

     Kewajiban guru sesuai dengan peraturan pemerintah nomor 74 tentang guru pasal 52 ayat 1 mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan tugas pokok. Dalam penjelasan pasal 52 ayat 1 huruf e, yang dimaksud dengan tugas tambahan, misalnya menjadi pembina pramuka, pembimbing kegiatan karya ilmiah remaja, dan guru piket (Departemen Pendidikan Nasional, 2009).
     Kemampuan mengajar pendidik, sebenarnya merupakan pencerminan penguasaan pendidik atas kompetensinya. Ali Imron (1995) mengemukakan sepuluh kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh seorang pendidik, yaitu: (1) menguasai bahan, (2) menguasai landasan pendidikan, (3) menyusun program pengajaran, (4) melaksanakan program pengajaran, (5) menilai proses dan hasil belajar, (6) menyelenggarakan program bimbingan dan penyuluhan, (7) menyelenggarakan administrasi sekolah, (8) mengembangkan kepribadian, (9) berinteraksi dengan sejawat dan masyarakat, (10) menyelenggarakan penelitian sederhana untuk kepentingan mengajar.
     Sepuluh kompetensi tersebut diguguskan ke dalam tiga kompetensi dasar, yaitu: (1) kemampuan merencanakan pengajaraan, (2) kemampuan melaksanakan pengajaran, dan (3) kemampuan mengevaluasi pengajaran (Imron, 1995).
     Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik, untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berlangsung dalam lingkungan tertentu. Lingkungan tersebut mencakup lingkungan fisik, sosial, intelektual, dan nilai-nilai. Lingkungan fisik terdiri atas lingkungan alam dan lingkungan buatan manusia, yang merupakan tempat dan sekaligus memberikan dukungan dan kadang-kadang juga hambatan bagi berlangsungnya proses pendidikan. Proses pendidikan mendapatkan dukungan dari lingkungan fisik berupa sarana, prasarana serta fasilitas yang digunakan. Lingkungan sosial merupakan lingkungan pergaulan antar manusia, pergaulan antara pendidik dengan peserta didik serta orang-orang lainnya yang terlibat dalam interaksi pendidikan. Interaksi pendidikan dipengaruhi oleh karakteristik pribadi dan corak pergaulan antar orang-orang yang terlibat dalam interaksi tersebut, baik pihak peserta didik maupun para pendidik dan pihak lainnya. Karakteristik meliputi karakteristik fisik seperti tinggi dan besar badan, nada suara, roman muka, gerak-gerik, dll., dan karakteristik psikis seperti sifat sabar, pemarah, cerdas, dan terampil.
     Dalam interaksi pendidikan, pendidik memberikan sejumlah bahan ajaran atau latihan melalui penggunaan metode tertentu dan dengan dukungan buku sumber dan alat-alat bantu pelajaran tertentu pula. Penyiapan bahan ajaran, bahan latihan, pemilihan metode, sumber dan alat-alat bantu pelajaran serta penciptaan interaksi belajar-mengajar, hendaknya disesuaikan dengan kondisi, dan kemampuan siswa yang akan menerimanya. Perasaan dan emosi merupakan suasana batin yang dihayati oleh seseorang pada suatu saat. Perasaan bersifat subjektif dan temporer, dipengaruhi kondisi di dalam diri individu serta kekuatan faktor luar (Sukmadinata, 2003).
     Pendidik mempunyai peranan ganda sebagai pengajar dan pendidik. Tugas utama sebagai pendidik adalah membantu mendewasakan anak. Dewasa secara psikologis, sosial, dan moral. Tugas utama sebagai pengajar adalah membantu perkembangan intelektual, afektif, dan psikomotor, melalui menyampaikan pengetahuan, pemecahan masalah, latihan-latihan afektif dan keterampilan (Sukmadinata, 2003).
     Interaksi pendidikan menggunakan media bahasa, baik bahasa lisan, tulisan maupun gerak dan isyarat. Beberapa bentuk komunikasi yaitu penyampaian informasi lisan, penyampaian informasi secara tertulis, komunikasi melalui media elektronik, dan komunikasi dalam aktivitas kelompok (Utomo & Rujiter, 1994).
     Media merupakan alat penunjang bagi berbagai bentuk pendidikan, terutama untuk bentuk-bentuk yang mempunyai fungsi orientasi. Media yang terbanyak dipakai ialah papan tulis, overhead projector, tape, dan proyeksi slide. Kulsponsi adalah suatu cara penyelenggaraan pengajaran yang merupakan kombinasi antara pengajaran mimbar, pengajaran responsi, dan latihan terbimbing. Organisasi kulsponsi terdiri dari lima tahap yaitu memberikan pendahuluan, membahas teori (mengajukan pertanyaan) menggunakan overhead projector, pembahasan contoh-contoh soal, membimbing para siswa pada penyelesaian soal secara mandiri (diskusi atau mandiri), dan penutupan pengajaran (guru memberikan tugas-tugas pekerjaan rumah yang harus dilakukan oleh para siswa) (Utomo & Rujiter, 1994).
     Pengajar yang efektif menguasai materi pelajaran dan keahlian atau keterampilan mengajar yang baik. Pengajar yang baik memiliki strategi pengajaran yang baik dan didukung oleh metode penetapan tujuan, rencana pengajaran, dan manajemen kelas. Mereka tahu bagaimana memotivasi, beerkomunikasi, dan berhubungan secara efektif dengan siswa-siswa dari berbagai latar belakang kultural. Keahlian dalam berkomunikasi dan berinteraksi juga sangat diperlukan dalam mengajar yang efektif. Pengajar yang efektif juga bekerja untuk meningkatakan keahlian komunikasi pada siswa. Kemampuan berkomunikasi ini berkaitan dengan komunikasi verbal maupun komunikasi nonverbal (Santrock, 2004).
     Menjadi pengajar yang efektif juga membutuhkan komitmen dan motivasi. Aspek ini mencakup sikap yang baik dan perhatian kepada siswa. Pengajar yang efektif juga mempunyai kepercayaan diri terhadap kemampuan mereka dan tidak akan membiarkan emosi negatif melunturkan motivasi mereka. Pengajar yang efektif sangat memperhatikan siswa-siswanya. Selain itu, pengajar yang efektif juga berusaha mencari cara untuk membantu siswa agar bisa memperhatikan perasaan sesama teman dan saling memberi perhatian antara sesama siswa (Santrock, 2004).
     Guru harus bersedia merevisi isi dan metode pengajaran dan penyampaian materi. Tugas utama pengajaran adalah menemukan apa minat siswa dan bagaimana menggunakan insentif yang efektif dan bijak untuk memotivasi siswa aktif belajar (Hergenhahn & Olson, 2008). Guru menuntut kemandirian dan tanggung jawab pribadi bagi tugas-tugas sekolah. Kerja sama dalam kelas hanya dibenarkan bila tidak melibatkan penipuan atau kecurangan (Sunarto, 2004).
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional. (2009). Pedoman pelaksanaan tugas guru dan pengawas.
     Diambil pada 5 Oktober 2010 dari http://sertifikasi.unm.ac.id.
Hergenhahn, B. R. & Olson, M. H. (2008). Theories of learning. New York: Pearson.
Imron, A. (1995). Pembinaan guru di Indonesia. Jakarta: Pustaka Jaya.   
Santrock, J. W. (1994). Educational psychology (2nd ed.). New York: McGraw-Hill.
Sukmadinata, N. S. (2003). Landasan psikologi proses pendidikan. Bandung: PT Remaja
     Rosdakarya.
Sunarto, K. (2004). Pengantar sosiologi. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Utomo, T. & Ruijter. (1994). Peningkatan dan pengembangan pendidikan. Jakarta: PT
     Gramedia

2.      JOB DESCRIPTION SUPERVISOR

Jabatan pekerjaan : SUPERVISOR
Bertanggung Jawab Kepada : MANAGER / ASST.MANAGER
v  Sasaran Tugas :
Supervisor bertanggung jawab untuk mengatur, mengontrol dan meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia ,bahan baku setengah jadi/jadi dan mesin – mesin produksi didalam wilayah tanggung jawabnya guna memaksimalkan effisiensi, meminimalkan biaya dan menghasilkan bahan setengah jadi/jadi yang memenuhi standard kebutuhan pelanggan.
v  Struktur Pelaporan :
Supervisor bertanggung jawab kepada Manager .
ü  Sifat & Lingkup :
Proses A merupakan proses antara x dengan y di divisi z dimana hasil proses y masih dalam bentuk setengah jadi, diproses lanjut secara xyz guna mencapai produk dengan keadaan tertentu sebelum kemudian dikirim ke y. Supervisor harus mampu mensupervisi secara langsung kepala regu dibawah tanggung jawabnya (serta mampu mensupervisi secara tidak langsung semua karyawan yang berada dibawah tanggung jawabnya) dan mampu bekerja sama secara efektif dan efisien dengan semua bagian lain terkait dengan bagiannya(PPIC,QC,Maintenance,Electric,dll. ) guna memproduksi bahan jadi pada tingkat biaya yang rendah dan memenuhi batas “ Volume & Waktu “ pengiriman bahan jadi yang telah direncanakan.

ü  Hasil Utama & Tantangan :
Diharapkan memiliki ketrampilan dan pengetahuan atas “ Proses “ dari setiap mesin yang menjadi tanggung jawabnya tersebut.
Diharapkan memiliki pengetahuan atas aplikasi produk dari pelanggan (Customer Product Knowledge)
Diharapkan untuk mengatur program perbaikan berkelanjutan guna mengeliminasi bahan tidak jadi (afvalan) dan meningkatkan efisiensi.
ü  Tanggungjawab Utama :
Bertanggung jawab dalam melakukan supervisi langsung terhadap kepala regu yang dibawahinya (serta mampu mensupervisi secara tidak langsung semua karyawan yang berada di bawah tanggung jawabnya), hal ini termasuk dalam memberikan bimbingan/pelatihan kepada anak buah guna mencapai tingkat batas minimum kemampuan yang diperlukan bagi teamnya dan mendisiplinkan anak buahnya sesuai dengan ketentuan/peraturan yang berlaku di perusahaan .
Bertanggung jawab dalam mencapai tingkat kuantitas (output) ,kualitas dan schedule produksi serta tingkat utilisasi mesin produkssi yang telah ditetapkan dan disepakati bersama.
Bertanggung jawab dalam pemenuhan standard kualitas hasil produksi sesuai dengan tingkat kebutuhan customer & schedule pengiriman hasil produksi sesuai PPIC schedule.
Bertanggung jawab terhadap keselamatan kerja dan standard kebersihan lingkungan kerja (keteraturan/kerapihan lingkungan kerja).
Bertanggung jawab dalam melakukan koordinasi dan membina kerja sama team yang solid.
Bertanggung jawab dalam membuat laporan secara berkala kepada atasannya atas hasil kerjanya beserta analisa permasalahannya, tindakan–tindakan perbaikan atas permasalahan tersebut serta batas waktu estimasi penyelesaian masalah–masalah tersebut secara singkat , padat dan kongkrit.
ü  Wewenang :
Wewenang dalam mendisiplinkan anak buahnya sesuai dengan kententuan/peraturan yang berlaku di perusahaan.
Wewenang dalam menghentikan dan mengatur pengoperasian mesin– mesin produksi guna mencapai hasil produksi yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan serta pemenuhan batas waktu pengiriman hasil produksi

3. JOB DESCRIPTION SEKRETARIS

Tugas dan Job Deskripsi - Kali ini kami akan mengulas tentang pekerjaan yang tidak jauh dari pimpinan perusahaan, yaitu sekretaris. Sekretaris adalah fungsi pekerjaan dalam suatu perusahaan ataupun organisasi yang bertugas membantu pimpinan untuk menyelesaikan pekerjaannya dalam menjalankan roda perusahaan ataupun organisasi.
Tugas Sekretaris Perusahaan adalah membantu pimpinannya dalam melakukan tugas-tugas harian, baik yang rutin maupun yang khusus. Tugas rutin merupakan tugas sehari-hari yang biasa dikerjakan oleh seorang sekretaris tanpa perlu perintah dari pimpinan. Sedangkan tugas khusus adalah tugas yang diperintahkan oleh pimpinan agar sekretaris dapat menyelesaikan suatu permasalahan dengan menggunakan pengalaman dan ilmunya sebagai seorang sekretaris.
v  URAIAN TUGAS SEKRETARIS
Seorang sekretaris merupakan fungsi pekerjaan yang memiliki multi tugas. Tugas seorang sekretaris sangat bervariasi dan bermacam-macam. Berikut ini uraian tugas sekretaris :
Memfilter informasi dan sebagai sumber informasi bagi pimpinan dan menjalankan tugas, fungsi dan tanggungjawabnya.
ü  Mengatur aktivitas perusahaan, mulai dari administrasi hingga human relations (HR).
ü  Menjadi perantara pihak-pihak yang ingin berhubungan dengan pimpinan.
ü  Menjadi mediator pimpinan dengan bawahan.
ü  Memberikan ide-ide sebagai alternatif pemikiran pimpinan.
ü  Pemegang rahasia penting pimpinan yang berkaitan dengan perusahaan.
ü  Uraian Tugas Sekretaris di atas merupakan tugas secara umum seorang sekretaris kepada pimpinannya.


v  TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SEORANG SEKRETARIS
Banyaknya tugas seorang sekretaris, berikut ini kami klasifikan dalam beberapa macam :
ü  Tugas Rutin : Tugas rutin misalnya, surat menyurat, pengetikan, filling, menerima tamu, telepon, telegram, menyimpan arsip-arsip penting.
ü  Tugas Intruksi : Tugas intruksi misalnya, membuat jadwal pertemuan dan perjanjian dengan teman relasi maupun kegiatan lainnya, persiapan dan penyelenggaraan rapat.
ü  Tugas Kreatif: Tugas kreatif misalnya, dokumentasi, mengatur ruang pimpinan, mempersiapkan pidato dan presentasi, mengirim ucapan pada relasi maupun klien.


v  KRITERIA SEORANG SEKRETARIS
Seorang sekretaris perusahaan merupakan salah satu cerminan citra perusahaan. Menjadi seorang sekretaris paling tidak harus memenuhi beberapa kriteria berikut ini
ü  Memiliki kemampuan komunikasi baik
ü  Dapat bertanggungjawab pada semua tugas-tugasnya
ü  Bisa menjaga rahasia dan dapat dipercaya
ü  Harus bisa berbahasa asing
ü  Mengikuti kemajuan teknologi
ü  Memiliki etika yang baik, baik dalam bicara, duduk, makan dll
ü  Bisa berbicara di depan umum
ü  Biasanya cantik dan seksi
















Senin, 05 Oktober 2015

Psikologi Managemen

Hey kali ini saya akan memposting apa yang saya pelajari dan diajarkan oleh dosen saya, saya akan merangkum dari materi psikologi  managemen yang dosen berikan kepada saya, tugas rangkuman ini saya kerjakan untuk memenuhi tugas mata kuliah softskill. Semoga bermanfaat.
Definisi psikologi managemen
Psikologi managemen adalah ilmu tentang bagaimana mengatur atau me-manage sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan.
Naah, pasikologi managemen, ada 2 kata psikologi dan managemen, apasih kaitannya psikologi managemen dengan psikologi , kebutulan saya sedang menjalankan bidang study di fakultas psikologi.
Hubungannya dengan ditemukannya dan dikembangkannya ilmu psikologi diketahui bahwa sumber unsur SDM ternyata merupakan yang terpenting dari ketiga modal kerja perusahaan manapun,dan pasalnya ilmu psikologi yang terpusat pada manusia mampu mengintervensi berbagai factor internal manusia seperti motivasi,sikap kerja keterampilan dan berbagai macam metode dan teknik bisa memproduktivitas perusahaan.
Selain itu, di dalam managemen atau perusahaan pasti ada terbentuknya organisasi. Organisasi menurut Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang dibawah atasan demi mengejar tujuan bersama. Dan organisa menurut Stephen P. Robins,menyatakan bahwa organisasi adalah kesatuan (entity) social.
Organisasi bisa ditemukan dibidang (industry) dalammanagemen ada dua macam
1.      Dapat dipandang sebagai system terbuka
2.      System di lengkapi oleh suatu batas system.
Fungsi managemen
1.      Perencanaan (planning)
Proses yang menyangkut upaya untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi
2.      Pengorganisasian (organizing)
Orang membuat strategi untuk bekerja,secara efektif dan efesien guna mencapai tujuan organisasi
3.      Pengarahan (directing)
Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam lorganisasi serta proses memotivasi agar semua pihak dapat menjalankan tanggung jawabnya.
Pengawasan dan pengendalian (controlling)
4.      Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan di organisasikan dan di implesmentasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan.


Di dalam psikolog manage nada yang namanya Komunikasi, nah komunikasi adalah proses pengiriman berita dari seseorang kepada orang lain dan di lakukan oleh dua orang atau lebih.  Dan ada juga unsur komunikasi yaitu : adanya pengiriman berita,penerima berita,berita yang dikir,fakta dan informasi,emosi dan fakta yang bercampur emosi.