Jumat, 27 Maret 2015

Sejarah Kesehatan Mental,Konsep Sehat dan Perbedaan Konsep Sehat Budaya Barat dan Timur



Haaaayy….. kali ini saya akan memposting secara singkat tentang konsep sehat,tujuan dari postingan saya ini sama dengan posting-postingan saya sebelumnya, karena untuk memenuhi tugas mata kuliah softskill,yuuuk kita baca kapan sejarah kesehatan itu muncul,apa aja konsep sehat,dan apa perbedaan  konsep kesehatan mental budaya Barat dan Timur. Semoga bermanfaat.

SEJARAH KESEHATAN MENTAL

            Pada Zaman Pra Sejarah tercatat bahwa manusia purba mengalami ganguan seperti infeksi dan arttristis dan pada zaman permulaan masa peradaban Pytagoras ialah orang yang pertama memberi penjelasan terhadap penyakit mental diikuti Palato dan hypocrates yang berpendapat ganguan mental merupakan ganguan dilihat dari ciri ganguan fisik, moral dan ganguan dari para dewa, dan Zaman Renaisance mulai menyangkal bahwa ganguan penyakit mental itu pasiaennya itu tengelam dari dunia takhyul atau alam gaib.
            Namun, lambat laun ada usaha-usaha kemanusiaan yang mengadakan perbaikan dalam  menanggulangi orang-orang yang terganggu mentalnya ini. Kesehatan mental ungkapan ini diciptakan oleh W. Swetster di tahun 1843, dan penuh dengan konten yang sebenarnya melalui “pribadi” pengalaman berkumpul oleh ahli asuransi Beers Amerika. Tujuannya adalah untuk memastikan perawatan yang lebih manusiawi dari sakit mental, cara bagaimana tujuannya ini dilakukan dalam konteks yang lebih luas melampaui domain perawatan kesehatan tidak bisa disebut hanya kejiwaan. Kesehatan mental mulai berkembang sejak perang dunia ke II. Sejak awal perang dunia ke II kesehatan mental bukan lagi suatu istilah yang asing bagi orang-orang. Dalam bidang kesehatan mental kita dapat memahami bahwa gangguan mental itu telah terjadi sejak awal peradaban manusia dan sekaligus telah ada upaya-upaya mengatasinya sejalan dengan peradaban. Philippe Pinel di Perancis dan William Tuke dari Inggris adalah salah satu contoh orang yang berjasa dalam mengatasi dan menanggulangi orang-orang yang terkena penyakit mental. Masa-masa Pinel dan Tuke ini selanjutnya dikenal dengan masa pra ilmiah karena hanya usaha dan praksis yang mereka lakukan tanpa adanya teori-teori yang dikemukakan.
            Masa selanjutnya adalah masa ilmiah, dimana tidak hanya praksis yang dilakukan tetapi berbagai teori mengenai kesehatan mental dikemukakan. Masa ini berkembang seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan alam di Eropa. Dorothea Dix merupakan seorang pionir wanita dalam usaha-usaha kemanusiaan berasal dari Amerika. Ia berusaha menyembuhkan dan memelihara para penderita penyakit mental dan orang-orang gila dan memperbaiki banyak rumah sakit jiwa di Amerika dan Eropa.



KONSEP SEHAT
            Sehat fisik adalah  tidak merasa sakit, secara klinis yaitu dari fisik luar seseorang tidak terlihat sakit. Semua organ tubuh berfungsi dengan baik dan tidak terdapat gangguan pada organ tubuh. Kebugaran jasmani adalah ke- sanggupan atau kemampuan tubuh dalam beradaptasi terhadap kerja yang dilakukan sehari-hari tanpa merasa kelelahan. Individu yang bugar secara jasmani sering disebut sehat secara fisik. Latihan kebugaran jasmani bisa dijalani dengan olahraga. Olahraga yang teratur bisa bermanfaat bagi kesehatan tubuh, seperti dapat menurunkan tekanan darah tinggi, mencegah kencing manis, menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan banyak lagi.
v  4 Pola Hidup Sehat yang penting dan tercatat dalam Paradigma Sehat yaitu :
1. Pola Makan Sehat
2. Pola Aktifitas
3. Pola Pikir
4. Pola Spiritual

PERBEDAAN KONSEP KESEHATAN MENTAL BUDAYA BARAT DAN TIMUR
            Banyak hal dalam kehidupan yang dipengaruhi oleh budaya, kesehatan mental dan gerakan kesehatan mental juga dipengatuhi oleh budaya. Dalam kesehatan mental, faktor kebudayaan juga memegang peran penting. Apakah seseorang itu dikatakan sehat atau sakit mental bergantung pada kebudayaannya (Marsella dan White, 1984). Hubungan kebudayaan dengan kesehatan mental dikemukakan oleh (Wallace, 1963) meliputi:
•Kebudayaan yang mendukung dan menghambat kesehatan mental.
•Kebudayaan memberi peran tertentu terhadap penderita gangguan mental.
•Berbagai bentuk gangguan mental karena faktor kultural.
•Upaya peningkatan dan pencegahan gannguan mental dalam telaah budaya.

            Selain itu budaya juga mempengaruhi tindakan penanganan yang dilakukan terhadap gangguan mental itu sendiri. Dengan kata lain Konsep kesehatan mental pada suatu budaya tertentu harus dipahami dari hal-hal yang dianggap mempunyai arti dan bermakna pada suatu budaya tertentu, sehingga harus dipahami dari nilai-nilai dan falsafah suatu budaya tertentu.
            Ada perbedaan konsep kesehatan mental budaya barat dan timur Barat lebih memandang kesehatan bersifat dualistik yaitu mengibaratkan manusia sebagai mesin yang sangat dipengaruhi oleh dominasi medis. Sedangkan Timur lebih bersifat holistik, yaitu melihat sehat lebih secara menyeluruh saling berkaitan sehingga berpengaruh pada cara penanganan terhadap penyakit


Sumber :
Schultz,D.(1991).Psikologi pertumbuhan.Yogyakarta:penerbit Kanisius