Haaaayy…..
kali ini saya akan memposting secara singkat tentang konsep sehat,tujuan dari postingan
saya ini sama dengan posting-postingan saya sebelumnya, karena untuk memenuhi
tugas mata kuliah softskill,yuuuk kita baca kapan sejarah kesehatan itu muncul,apa
aja konsep sehat,dan apa perbedaan
konsep kesehatan mental budaya Barat dan Timur. Semoga bermanfaat.
SEJARAH KESEHATAN MENTAL
Pada Zaman Pra Sejarah tercatat bahwa manusia purba mengalami ganguan seperti
infeksi dan arttristis dan pada zaman permulaan masa peradaban Pytagoras ialah
orang yang pertama memberi penjelasan terhadap penyakit mental diikuti Palato
dan hypocrates yang berpendapat ganguan mental merupakan ganguan dilihat dari
ciri ganguan fisik, moral dan ganguan dari para dewa, dan Zaman Renaisance
mulai menyangkal bahwa ganguan penyakit mental itu pasiaennya itu tengelam dari
dunia takhyul atau alam gaib.
Namun, lambat laun ada usaha-usaha kemanusiaan yang mengadakan perbaikan
dalam menanggulangi orang-orang yang terganggu mentalnya ini. Kesehatan mental ungkapan ini diciptakan oleh W.
Swetster di tahun 1843, dan penuh dengan konten yang sebenarnya melalui
“pribadi” pengalaman berkumpul oleh ahli asuransi Beers Amerika. Tujuannya
adalah untuk memastikan perawatan yang lebih manusiawi dari sakit mental, cara
bagaimana tujuannya ini dilakukan dalam konteks yang lebih luas melampaui
domain perawatan kesehatan tidak bisa disebut hanya kejiwaan. Kesehatan mental
mulai berkembang sejak perang dunia ke II. Sejak awal perang dunia ke II
kesehatan mental bukan lagi suatu istilah yang asing bagi orang-orang. Dalam
bidang kesehatan mental kita dapat memahami bahwa gangguan mental itu telah
terjadi sejak awal peradaban manusia dan sekaligus telah ada upaya-upaya
mengatasinya sejalan dengan peradaban. Philippe Pinel di Perancis dan
William Tuke dari Inggris adalah salah satu contoh orang yang berjasa dalam
mengatasi dan menanggulangi orang-orang yang terkena penyakit mental. Masa-masa
Pinel dan Tuke ini selanjutnya dikenal dengan masa pra ilmiah karena hanya usaha dan praksis yang mereka
lakukan tanpa adanya teori-teori yang dikemukakan.
Masa selanjutnya adalah masa
ilmiah, dimana tidak hanya praksis yang dilakukan tetapi berbagai teori
mengenai kesehatan mental dikemukakan. Masa ini berkembang seiring dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan alam di Eropa. Dorothea Dix merupakan seorang
pionir wanita dalam usaha-usaha kemanusiaan berasal dari Amerika. Ia berusaha
menyembuhkan dan memelihara para penderita penyakit mental dan orang-orang gila
dan memperbaiki banyak rumah sakit jiwa di Amerika dan Eropa.
KONSEP SEHAT
Sehat fisik adalah tidak merasa sakit, secara klinis yaitu dari fisik
luar seseorang tidak terlihat sakit. Semua organ tubuh berfungsi dengan baik
dan tidak terdapat gangguan pada organ tubuh. Kebugaran jasmani adalah ke-
sanggupan atau kemampuan tubuh dalam beradaptasi terhadap kerja yang dilakukan
sehari-hari tanpa merasa kelelahan. Individu yang bugar secara jasmani sering
disebut sehat secara fisik. Latihan kebugaran jasmani bisa dijalani dengan
olahraga. Olahraga yang teratur bisa bermanfaat bagi kesehatan tubuh, seperti
dapat menurunkan tekanan darah tinggi, mencegah kencing manis, menurunkan kadar
kolesterol dalam darah dan banyak lagi.
v
4 Pola Hidup Sehat yang penting dan
tercatat dalam Paradigma Sehat yaitu :
1. Pola Makan Sehat
2. Pola Aktifitas
3. Pola Pikir
4. Pola Spiritual
PERBEDAAN KONSEP
KESEHATAN MENTAL BUDAYA BARAT DAN TIMUR
Banyak hal dalam kehidupan yang dipengaruhi oleh budaya, kesehatan mental dan
gerakan kesehatan mental juga dipengatuhi oleh budaya. Dalam kesehatan mental,
faktor kebudayaan juga memegang peran penting. Apakah seseorang itu dikatakan
sehat atau sakit mental bergantung pada kebudayaannya (Marsella dan White,
1984). Hubungan kebudayaan dengan kesehatan mental dikemukakan oleh (Wallace,
1963) meliputi:
•Kebudayaan yang
mendukung dan menghambat kesehatan mental.
•Kebudayaan memberi
peran tertentu terhadap penderita gangguan mental.
•Berbagai bentuk
gangguan mental karena faktor kultural.
•Upaya peningkatan
dan pencegahan gannguan mental dalam telaah budaya.
Selain itu budaya juga mempengaruhi tindakan penanganan yang dilakukan terhadap
gangguan mental itu sendiri. Dengan kata lain Konsep kesehatan mental pada
suatu budaya tertentu harus dipahami dari hal-hal yang dianggap mempunyai arti
dan bermakna pada suatu budaya tertentu, sehingga harus dipahami dari
nilai-nilai dan falsafah suatu budaya tertentu.
Ada perbedaan konsep kesehatan mental budaya barat dan timur Barat lebih
memandang kesehatan bersifat dualistik yaitu mengibaratkan manusia sebagai
mesin yang sangat dipengaruhi oleh dominasi medis. Sedangkan Timur lebih
bersifat holistik, yaitu melihat sehat lebih secara menyeluruh saling berkaitan
sehingga berpengaruh pada cara penanganan terhadap penyakit
Sumber :
Schultz,D.(1991).Psikologi
pertumbuhan.Yogyakarta:penerbit Kanisius